Rabu, 03 Desember 2014

makalah periode 3 IBD : Peran Budaya Daerah Menciptakan Pendapatan Asli Daerah






Kata Pengantar

Assalamua'laikum  Wr, Wb. Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan karunia dan rahmat nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Dan berkat rahmatnya juga yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada kita semua. Makalah ini menyajikan tentang Peran Budaya Daerah Menciptakan Pendapatan Asli Daerah. Makalah ini mempunyai tujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan pembacanya maupun pihak lain agar dapat memberikan motivasi atau dorongan untuk mengetahui Pendapatan Asli Daerah.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan baik dari segitulisan ataupun materi. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa penulis terima dengan senang hati untuk perbaikan kedepannya. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan informasi kepada saudara-saudara, dan memberikan hal positif  kepada pembacanya. Akhir kata,penulis sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini,dan mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam penulisannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.




02 Desember, 2014
Penyusun


Citra Anggrainy











DAFTAR ISI

Cover judul                      ……………………………………………………..       
Pernyataan                       ……………………………………………………..        i
Kata pengantar                ……………………………………………………..        ii
Daftarisi                            ……………………………………………………..        iii
Bab I :Pendahuluan
1.1  LatarBelakang             ……………………………………………………..        1
1.2  Tujuan                          ……………………………………………………..        1
1.3  Sasaran                        ……………………………………………………..        2
Bab II :Permasalahan
2.1 Kekuatan                     ……………………………………………………..        3
2.2 Kelemahan                   ……………………………………………………..        3
2.3 Peluang                        ……………………………………………………..        4
2.4 Tantangan/Hambatan  ……………………………………………………..        4
Bab III :KesimpulandanRekomendasi
3.1 Kesimpulan                  ……………………………………………………..        6
3.2 Rekomendasi               ……………………………………………………..        6

ReferensiTulisan              ……………………………………………………..       7














BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang

Indonesia memliki berbagai macam budaya daerah. Masing-masing daerah pasti memiliki kebudayaannya sendiri. Budaya daeraha dalah suatu kebiasaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan secara turun temurun oleh generasi terdahulu pada generasi  berikutnya pada ruang lingkup daeraht ersebut. Budaya daerah ini muncul saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola pikir dan kehidupan sosial yang sama sehingga itu menjadi suatu kebiasaan yang membedakan mereka dengan penduduk-penduduk yang lain. Budaya daerah juga berperan penting dalam menciptakan pendapatan asli daerah. Dalam makalah ini saya akan mengambil contoh budaya daerah yang berasal dari  D.I. Yogyakarta. D.I. Yogyakarta  merupakan salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan budaya. Mulai dari candi, museum, bangunan cagar budayadan aset-aset peninggalan masa lampau lainnya. Kehidupan masyarakatnya juga masih kental dengan kebudayaan yang diwariskan secaraturun-temurun. Dengan adanya Keraton sebagai pusat pemerintahan yang masih terlestari keberadaannya, merupakan dasar tumbuhnya masyarakat dalam hidup berbudaya, terutama dalam berseni budaya dan beradat tradisi. Dengan banyaknya poten sibudaya yang ada, maka daerah tersebut memanfaatkan potensi budaya untuk menambah pendapatan asli daerahnya.

1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
·         Memenuhi tugas matakuliah Ilmu Budaya Dasar
·         Mengetahui peran budaya daerah dalam menciptakan pendapatan asli daerah
·         Membantu mewujudkan generasi yang lebih berbudaya
·         Menambah wawasan seputar kebudayaan daerah

1.3  Sasaran
Penulisan makalah ini ditujukan kepada seluruh mahasiswa khususnya mahasiswa Universitas Gunadarma untuk memahami akan pentingnya peranan mahasiswa tentang peran budaya daerah dalam menciptakan pendapatan asli daerah. Selain ditujukan kepada mahasiswa, makalah ini juga ditujukan kepada masyarakat umum guna menumbuhkan pola pikir dan  mengetahui peran budaya daerah dalam menciptakan pendapatan asli daerah.































BAB II

PERMASALAHAN


Analisis permasalahan Peran Budaya  Daerah Menciptakan Pendapatan Asli Daerah. Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :

2.1  KEKUATAN (Strength)

·         Budaya daerah yang beragam Terdapatnya budaya daerah yang beragam, seperti taritradisional, upacaraadat, candi maupun makanan khas Yogyakarta merupakan suatu potensi dalam meningkatkan pendapatan asli daerah. Karena keberagaman tersebut dapat menjadi daya tarik bagi parawisatawan untuk berkunjung. 
·         Kebudayaan daerah yang sudah turun-temurun Kebudayaan di Yogyakarta bersifat turun-temurun dari zaman dahulu sampai saat ini masih dilestarikan. Dengan mempertahankan budaya yang ada, maka budaya daerah tersebut akan dapat dikenal oleh parawisatawan.
·         Kehidupan masyarakat yang masih mempertahankan budaya setempat Kehidupan masyarakat di Yogyakarta masih mempertahankan adat istiadat setempat. Hal ini dapat dilihat dari prosesi pernikahan Putri Kasultanan Yogyakarta yang diselenggarakan sesuai tradisi..
·         Banyaknya asset peninggalan budaya dari zaman dahulu Aset peninggalan budaya zaman dulu berupa bangunan bersejarah, museum, candi, dancaga rbudaya lainnya, tentu saja dapat dimanfaatkan untuk menciptakan  pendapatan asli daerah.
2.2 KELEMAHAN (Weakness)

·         Kurangnya pengawasan terhadap aset budaya, Pengawasan yang kurang terhadap aset budaya dapat menyebabkan hilangnya  peninggalan budaya, seperti yang baru-baru ini terjadi di Indonesia.

·         Kurangnya kesadaran dalam melestarikan budaya daerah Kesadaran yang masih rendah dalam melestarikan kebudayaan daerah merupakan suatu ancaman bagi kelestarian budaya daerah tersebut. Kelestarian budaya daerah tergantung pada masyarakat setempat dalam mempertahankan budayanya.
·         Banyak cagar budaya yang telah rusak ,Cagar budaya yang telah rusak biasanya disebabkan oleh bencana alam maupun kurangnya pehatian dari pemerintah setempat. Pemerintah setempat seharusnya tanggap dalam hal ini, karena cagar budaya daerah merupakan ciri khas dari masing-masing daerah.
·         Kurangnya ekspos terhadap kebudayaan daerah yang ada, Ekspos yang kurang terhadap budaya daerah yang ada dapat menjadi suatu  penghalang untuk memperkenalkan budaya daerah kepada masyarakat khususnya wisatawan yang ingin berkunjung.
2.3 PELUANG (OPPRTUNITY)
  • Perkembangan media informasi, Perkembangan media infomasi saat ini dapat menjadi sebuah media pengenalan  budaya daerah setempat kepada masyarakat luas, khususnya kepada parawisatawan agar tertarik untuk berkunjung kedaerahnya.
  • Memberikan hak paten terhadap asset budaya, Dengan pemberian hak paten terhadap asset budaya merupakan langkah untuk mencegah adanya pengakuan dari negara lain. Pemberian hak paten ini juga dapat sebagai peluang untuk mengenalkan budaya Indonesia di mata dunia.
  • Kegiatan budaya yang rutin diselenggarakan, Adanya kegiatan budaya yang rutin diselenggarakan dalam waktu yang telah ditentukan. Dari kegiatan ini, secara otomatis dapat memperkenalkan budaya pada masyarakat khususnya wisatawan.
  • Pengembangan budaya dari pemerintah setempat, Pemerintah memberikan perhatian akan pentingnya budaya dengan mengadakan festival budaya di suatu daerah guna meningkatkan jumlah wisatawan yang  berkunjung. Secara otomatis, pendapatan asli daerah akan bertambah.
2.4  TANTANGAN/HAMBATAN (THREATS)
  • Budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya daerah, Masuknya budaya asing dapat menjadi tantangan dalam memperkenalkan budaya daerah kepada wisatawan, karena banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan  budaya daerah di Indonesia.
·         Kurangnya sarana dan prasarana untuk mendukung pelestarian kebudayaan daerah Sarana dan prasarana yang kurang berpengaruh terhadap pelestarian kebudayaan daerah setempat.
·         Peningkatan kemampuan sumber daya manusia Kemampuan sumber daya manusia perlu ditingkatkan agar kebudayaan yang ada dapat terjaga dengan baik.
·         Pudarnya budaya daerah yang ada di masyarakat Kebudayaan daerah yang mulai memudar di dalam masyarakat dapat menjadi suatu  penghalang dalam meningkatkan pendapatan asli daerah setempat.

















BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1  KESIMPULAN
·         Pudarnya budaya daerah yang ada di masyarakat Kebudayaan daerah yang mulai memudar di dalam masyarakat dapat menjadi suatu  penghalang dalam meningkatkan pendapatan asli daerah setempat. 
·         Budaya daerah merupakan ciri khas dari daerah setempat yang sebagian besar masih dipegang teguh oleh masyarakatnya.
·         Melestarikan,  menjaga dan merawat asset budaya daerah merupakan suatu cara agar tidak pudar oleh budaya asing yang masuk.
·         Pengenalan kebudayaan daerah kepada masyarakat dan parawisatawan sangatlah  penting dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah setempat.
3.2 REKOMENDASI
·         Banyaknya asset peninggalan budaya dari zaman dahulu, Dengan mendirikan cagar budaya yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan aset  budaya dari zaman dahulu dan berfungsi juga sebagai tempat wisata.
·         Kurangnya pengawasan terhadap aset budaya Peningkatan pengawasan terhadap aset budaya dengan menggunakan teknologi yang lebih canggih diharapkan dapat mengurangi tingkat pencurian aset budaya.
·         Perkembangan media informasi, Memanfaatkan media informasi akan memudahkan dalam memperkenalkan budaya daerah setempat kepada parawisatawan.
·         Peningkatan kemampuan sumber daya manusia Peningkatan kemampuan sumber daya manusia melalui pelatihan yang berjenjang dan berkelanjutan.





Referensi Tulisan :







Tidak ada komentar:

Posting Komentar